Wednesday 13 March 2013

KITAB NIKAH HADITS KEDUA


عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ - رضي الله عنه - : (( أَنَّ نَفَراً مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - سَأَلُوا أَزْوَاجَ النَّبِيِّ - صلى الله عليه وسلم - عَنْ عَمَلِهِ فِي السِّرِّ ؟ فَقَالَ بَعْضُهُمْ : لا أَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ . وَقَالَ بَعْضُهُمْ : لا آكُلُ اللَّحْمَ . وَقَالَ بَعْضُهُمْ : لا أَنَامُ عَلَى فِرَاشٍ . فَبَلَغَ ذَلِكَ النَّبِيَّ - صلى الله عليه وسلم - فَحَمِدَ اللَّهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَقَالَ : مَا بَالُ أَقْوَامٍ قَالُوا كَذَا ؟ لَكِنِّي أُصَلِّي وَأَنَامُ وَأَصُومُ وَأُفْطِرُ , وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي )) .
Dari Anas bahwa sekelompok orang dari kalangan sahabat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bertanya kepada isteri-isteri Nabi shallallahu 'alaihi wasallam mengenai amalan beliau yang tersembunyi. Maka sebagian dari mereka pun berkata, "Saya tidak akan menikah." Kemudian sebagian lagi berkata, "Aku tidak akan makan daging." Dan sebagian lain lagi berkata, "Aku tidak akan tidur di atas kasurku." Mendengar ucapan-ucapan itu, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memuji Allah dan menyanjung-Nya, kemudian beliau bersabda: "Ada apa dengan mereka? Mereka berkata begini dan begitu, padahal aku sendiri shalat dan juga tidur, berpuasa dan juga berbuka, dan aku juga menikahi wanita. Maka siapa yang saja yang membenci sunnahku, berarti bukan dari golonganku." (MUSLIM - 2487)
Penjelasan Hadits.
Berkata penulis kitab Taisirul Alam syarah umdatul Ahkam: "sesungguhnya syareat ini dibangun diatas kemudahan dan kelapangan dada, dan keridhoan jiwa, syareat tidak lah diangu atas dasar kesukaran dan paksaan bagi pribadi manusia akan tetapi dia adalah syareat yang paling sesuai dengan kebutuhan manusia.
Hal itu tercemin ketika sebagian dari sahabat Nabi ingin melakukan perbuatan baik, namun karena terlalu semangat akhirnya keluar ucapan yang mencerminkan sifat guluw (berlebihhan), ada yang mengatakan bahwa ia tidak akan menikahi perempuan, ada juga yang mengatakan tidak akan makan daging, dan ada yang mengatakan bahwa ia tidak akan tidur diatas dipan, perbuatan ini mencerminkan sikap berlebihan yang kemudian Rasulullah menegur dan menyalahkan langkah yang akan ditempuh oleh sahabat tadi.
Ini adalah cerminan bahwa Islam datang tidaklah menyelisihi kodrat atau fitrah manusia, namun islam datang sangat sesuai dengan fitrah yang ada dalam diri manusia. Islam tidak membenarkan perbuatan yang keluar dari fitrah manusia atau menyalahi kodrat manusia.
Hendaknya setiap orang meletakkan hak-haknya sesuai tepatnya, dalam kaitannya Ibadah kepada Allah maka harus diperhatikan juga hak tubuhnya, keluarganya masyarakat umum atas dirinya, maka misalnya ia melakukan sholat hendaklah ia memperhatiakan tidurnya, apabila ia berpuasa maka hendaklah ia berbuka, dan menikahi wanita adalah haknya, inilah ajaran Nabi.

Faedah Dari Hadits
Maka dalam hadits diatas kita bisa ambil beberapa pelajaran diantaranya:
1. Kecintaan sahabat kepada kebaikan, dan semangat mereka dalam melakukan amal sholih.
2. Syareat ini adalah syareat yang mudah dan tidak mempersulit, sebagai mana apa yang dilakukan Nabi tidaklah keluar dari hal-hal yang diluar kemampuan manusia.
3. Hal-hal yang mempersulit diri dan menyusahkan manusia bukanlah merupakan syareat Islam, itu adalah perbuatan ahlu bid'ah yang menyelisihi sunnah Nabi.
4. Meniggalkan seluruh perkara yang mubah saja dilarang dalam Islam, apalagi meninggalkan sunnah atau wajib dalam Islam merupakan bukan jalannya Orang-orang beriman. Makan hukumnnya wajib karena tanpa makan seorang tidak akan dapat bertahan hidup dan melaksanakan ibadah kepada Allah, Nikah begitu juga, terlepas dari perselisihan yang ada apakah ia sunnah atau wajib namun yang menajdai pelajaran bagi kita adalah meninggalkan perkara yang sunnah bahkan wajib merupakan perbuatan keluar dari Islam.
5. Agama Islam bukanlah seperti yang dilakukan oleh ppara Rahib dan pendeta yang meninggalkan perkara dunia seperti Nikah dan meninggalkan Hak-hak pribadi maupun masyarakat, akan tetapi Islam meletekkan setiap hak pada tempatnya dan Islam melarang dari perbuatan Guluw (berlebih-lebihan) baik dalam perkara dunia maupun perkara agama.
6. Allah menjadikan fitrah bagi manusia syahwat, baik dia berupa makan, tidur, menikah dan sebagainya, yang semua itu harus diberikan hak-haknya:
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir. (Ar rum:21)
7. Islam melarang mengkebiri diri dari nikah karena itu perbuatan tercela. Firman Allah :
Katakanlah: "Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari Allah yang Telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa pulakah yang mengharamkan) rezki yang baik?" Katakanlah: "Semuanya itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat." Demikianlah kami menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang Mengetahui. (Al Araf: 32)




 

BACA JUGA

HERBAL ONLINE

PENERBIT QURAN

JARINGAN IKLAN GRATIS

cara facebook,cara membuat kue,cara membuat blogger,cara membuat cake,cara photoshop,cara twitter,cara belajar,cara membuat facebook,cara membuat website,cara buat blog,cara download idm,cara membuat email,cara membuat e-mail,cara mempercepat koneksi,cara membuat mail,cara buat facebook,cara koneksi internet,cara mempercepat internet,cara buat email,cara buat e-mail,cara edit foto,cara membuat twitter,cara memasak,cara mengedit foto,cara buat blogger,cara membuat puding,cara hamil,cara buat twitter,cara edit photo,cara membuat mie,cara membuat coklat,cara mengedit photo,cara membuat bakso,cara membuat donat,cara menggambar,cara cara seks,cara seks,cara membuat animasi,cara bisnis,cara membuat video,cara bikin blog,cara edit photoshop,cara membuat aplikasi,cara membuat blogspot,cara membuat game,cara mengirim email,cara download game,cara membuat logo,cara internet gratis,cara buat web gratis

No comments:

Post a Comment