Sunday 10 March 2013

Kelebihan dan Kekurangan Bisnis MLM

Sistem bisnis seperti ini mungkin terasa tidak asing bagi kita. MLM adalah kepanjangan dari Multi Level Marketing. Sebenarnya, bisnis ini hanya berbeda sedikit dari bisnis lainnya. Perbedaannya terletak pada sistem penjualan produk yang menggunakan jaringan (upline dan downline). Produk hanya dipasarkan kepada anggota yang mengikuti jaringan ini. Setiap kali anggota baru bergabung, dia wajib membayar biaya keanggotaan yang biasanya berlaku seumur hidup dan belanja produk tertentu dengan jumlah minimal yang sudah ditetapkan. Penulis dulu pernah ditawari untuk bergabung dengan salah satu bisnis MLM dengan biaya keanggotaan sebesar Rp 80.000,00 (kalau tidak salah) dan belanja produk senilai minimal Rp 500.000,00. Saat pertama kali ditawari bisnis ini, penulis tentu bisa menolak dengan seribu alasan. Saat itu, kondisi finansial penulis memang tidak memungkinkan untuk belanja produk senilai Rp 500.000,00 yang belum tentu ada manfaatnya. Akhirnya, penulis menolak bergabung meskipun terus dipaksa bergabung.

Banyak sekali pilihan MLM yang bisa kita ikuti di negara ini. Hampir semuanya menawarkan janji muluk dan bonus berlimpah bagi anggotanya. Target bisnis MLM biasanya adalah mahasiswa, ibu rumah tangga, pengangguran, atau siapapun yang ingin mendapatkan penghasilan tambahan. Untuk mengetahui fakta-fakta lain terkait dengan MLM. Di tulisan kali ini, penulis akan menjelaskan manfaat dan kekurangan bisnis MLM sejauh yang penulis ketahui.



Kelebihan Bisnis MLM

Tidak semua bisnis itu sepenuhnya baik atau sepenuhnya buruk. Setiap bisnis selalu mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Bisnis MLM juga tidak berbeda. Ada berbagai manfaat yang bisa dinikmati anggota MLM jika mereka bergabung dalam bisinis ini.

1. Proses Mudah dan Cepat
Jika Anda ingin bergabung ke dalam bisnis MLM ini, Anda tidak perlu membuang-buang banyak waktu. Anda tinggal membayar biaya pendaftaran (keanggotaan) yang nominalnya sudah ditentukan. Biaya itu juga berlaku seumur hidup, sehingga Anda hanya perlu bayar sekali saja. Selain itu, Anda juga diwajibkan untuk belanja produk tertentu yang sudah ditetapkan juga. Namun, ada berberapa MLM yang hanya mewajibkan anggotanya membayar biaya keanggotaan tanpa membeli produk.

2. Produk Unik dan Langka
Jika Anda mengamati brosur produk yang ditawarkan MLM tertentu, sebagian besar produk itu tidak bisa ditemukan di tempat lain. Produk yang dijual memang benar-benar unik dan menarik. Sebagian besar produk MLM adalah obat herbal atau produk lain yang menunjang kesehatan.

3. Mudah Menjalankan Bisnis
Sekali Anda bergabung dalam bisnis ini, Anda hanya tinggal mencari downline baru dengan melakukan presentasi. Setiap presentasi hanya butuh waktu sekian jam. Kegiatan ini tentunya tidak akan membuang waktu Anda sehingga bisnis MLM memang bisa dijalankan sebagai bisnis sampingan. Tugas utama Anda hanya mencari downline.

4. Anggota MLM Biasanya Bermotivasi Tinggi
Jika Anda pernah bertemu dengan pebisnis MLM, Anda mungkin menemukan perbedaan dalam cara berbicara, berpikir, dan bertingkah laku. Anggota MLM biasanya selalu antusias menawarkan sistem bisnis mereka. Bahkan, mereka bisa saja mengoceh sampai mulutnya berbusa. Mereka selalu menawarkan janji-janji dan impian yang bisa diraih selama mengikuti bisnis MLM. Bahkan, mereka selalu mengatakannya dengan penuh percaya diri. Penulis sendiri juga salut terhadap ketekunan mereka dalam menjalankan bisnis ini.





Kekurangan Bisnis MLM

Bisnis MLM tidak selalu menarik bagi semua orang. Banyak sekali orang yang merasa tertipu dengan sistem bisnis semacam ini. Bahkan, ada juga orang yang mengganggap bahwa semua pihak yang terlibat dalam bisnis MLM adalah penipu. Kenapa mereka bisa berpendapat seperti itu? Inilah alasannya.

1. Produk MLM Mahal
Pernahkah Anda membandingkan produk yang ditawarkan MLM tertentu dengan produk yang dijual bebas di pasaran. Harganya tentu berbeda jauh. Kebanyakan produk MLM dipatok dengan harga yang bisa menguras isi kantong Anda dengan cepat. Harga tersebut belum tentu sebanding dengan kualitas yang ditawarkan. Sebagian besar produk MLM adalah produk penunjang kesehatan. Namun, banyak orang tidak merasa kesehatannya membaik setelah mengkonsumsi produk tersebut. Inilah yang membuat kualitasnya dipertanyakan.

2. Downline Selalu Dimanfaatkan Upline
Jika Anda masih belum mempunyai downline dalam bisnis MLM, sudah pasti Anda hanya akan menderita tanpa mendapatkan keuntungan apapun. Upline bisa mendapatkan keuntungan dari downline. Dengan kata lain, upline memanfaatkan downline. Keuntungan yang didapatkan upline berasal dari downline. Jika Anda tidak bisa mendapatkan downline (korban baru), Anda hanya akan menjadi keset.

3. MLM= Multi Lie Marketing
MLM selalu menawarkan janji muluk dan bonus menarik kepada anggotanya jika mereka bisa mencapai level tertentu. Hadiah yang ditawarkan bisa berupa mobil, liburan ke luar negeri, atau hadiah lain yang bisa membuat kita meneteskan air liur. Namun, hadiah tersebut hanyalah omong kosong belaka. Tidak semua anggota MLM yang memenuhi kualifikasi bisa mendapatkan hadiah tersebut. Jika hadiah tersebut hanya omong kosong tanpa bukti, bisnis MLM adalah bisnis yang mengandalkan multi lie (kebohongan bertingkat). Upline harus berbohong kepada korban baru dengan iming-iming hadiah. Downline tadi juga harus berbohong kepada orang lain untuk mendapatkan anggota baru, atau dia akan selamanya menjadi keset.

4. MLM Tidak Bertahan Lama
Berapa lama Anda bisa bertahan menjadi anggota MLM? Rata-rata, anggota MLM hanya mampu bertahan di bisnis ini selama 1-3 tahun. Mereka memutuskan diri untuk mundur karena bisnis ini dinilai sangat merugikan anggotanya. Jika downline paling bawah mundur dari bisnis MLM, dampaknya tidak terlalu besar. Namun, ketika upline memutskan diri untuk pensiun dari bisnis MLM, semua downlinenya bisa kelimpungan.

5. MLM Mempunyai Citra Buruk
Silahkan Anda buktikan pernyataan ini sendiri. Tanyalah teman atau rekan kerja mengenai bisnis MLM. Kebanyakan orang menganggap bisnis ini sebagai bisnis tak jelas yang isinya hanya tipu-menipu. Jika Anda bertanya kepada mantan anggota MLM, dia pasti bisa mengatakan berbagai keburukan bisnis ini yang mungkin tidak diketahui orang lain. Di Indonesia, para pebisnis MLM juga dipandang sebelah mata oleh masyarakat. Mereka dinilai hanya sebagai pemimpi dan pembual yang kerjanya hanya mengoceh tak tentu arah. Jika Anda ingin tahu mengapa citra MLM buruk di masyarakat.

6. MLM Menguntungkan Sedikit Orang dan Merugikan Banyak Orang
Siapa yang paling dituntungkan dalam bisnis MLM? Tentu saja jawabannya adalah orang yang berada pada posisi puncak dalam piramida sistem bisnis jaringan ini. Dia bisa mengambil keuntungan dari downlinenya dengan leluasa. Sebaliknya, downline hanya akan terus diperas oleh upline. Downline hanya bisa mengubah nasibnya dengan mencari mangsa baru untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagian besar anggota MLM memang hanya diperas karena mereka harus membayar biaya pendaftaran yang memang cukup mahal dan belanja produk yang belum tentu ada manfaatnya.

7. MLM Membuat Orang Miskin Tambah Miskin
Apa yang terjadi jika orang miskin nekat menjalani bisnis MLM ini? Tentunya, dia akan menderita kerugian besar karena harus membayar produk yang belum tentu ada manfaatnya. Keadaan bisa semakin parah jika dia masih terus menjadi downline paling bawah. Mendapatkan downline baru pun belum tentu bisa mengubah nasibnya. Akibatnya, kondisi keuangannya juga tidak berkembang sama sekali. Mungkin, biaya pendaftaran masih masuk akal, tetapi biaya tersebut bisa menjadi tak berguna jika tidak ada downline baru yang mau bergabung.

8. Anggota MLM Agresif dan Suka Memaksa
Pernahkah Anda "diprospek" oleh seorang anggota MLM? Penulis pernah mengalami sendiri kejadian ini. Pertama, penulis diajak datang ke rumah pebisnis MLM tersebut. Sebenarnya, penulis tidak menyadari dirinya akan diprospek untuk masuk dalam bisnis MLM ini. Sesampainya di rumah anggota tersebut, penulis menerima berbagai penjelasan dan manfaat yang bisa diperoleh jika bergabung ke dalam bisnis MLM. Namun, penulis tidak tertarik untuk bergabung dan orang tersebut masih terus memaksa. Kisah lain juga dialami seorang teman. Dia ditawari untuk mengikuti bisnis MLM. Meskipun MLM tersebut hanya meminta uang pendaftaran, teman penulis tetap menolak. Akibatnya, hubungan mereka menjadi tidak harmonis lagi setelah penolakan tersebut.

Setelah membaca keuntungan dan kerugian yang bisa Anda nikmati dalam bisnis MLM, tentu Anda bisa lebih memahami seluk-beluk bisnis ini. Bagi sebagian orang, bisnis ini mungkin bisa menguntungkan dan membuat mereka cepat kaya. Sebaliknya, bisnis ini juga menjadi pembawa masalah bagi orang lain. Jika Anda siap dengan konsekuensi dari bisnis ini, silahkan bergabung dengan salah satu bisnis MLM yang ada di Indonesia atau negara lain. MLM memang bukan bisnis konvensional. Saya sendiri lebih suka kerja/bisnis konvensional dibandingkan bergabung ke MLM tertentu. Jika Anda ingin mengetahui kelebihan bisnis konvensional dibandingkan dengan MLM.

Kenapa MLM Sering Dibenci Masyarakat?

Anda tentu sudah mengenal istilah MLM dengan baik. MLM adalah kepanjangan dari Multi Level Marketing, yaitu sutau sistem 'bisnis' yang mengharuskan setiap anggotanya untuk merekrut anggota baru (downline). Inti dari MLM ini adalah perekrutan anggota baru dan upline harus bisa mendapatkan downline sebanyak mungkin (jika tidak mau menjadi downline paling bawah). Pendapat masyarakat terhadap sistem ini memang beragam. Ada yang mendukung, tetapi tidak sedikit juga yang menentangnya. Namun, citra MLM memang dipandang buruk di Indonesia. Pandangan tersebut bukannya tanpa alasan. Berikut ini beberapa alasan yang membuat masyarakat tidak begitu suka dengan MLM.

MLM Memicu Pemborosan
Berapa banyak biaya yang perlu Anda keluarkan untuk bergabung di suatu MLM? Berapa rupiah yang harus Anda bayar untuk belanja produk MLM tersebut? Seringkali produk yang Anda beli di suatu MLM tidak jelas manfaat dan kualitasnya, tetapi MLM tersebut mengharuskan Anda untuk membeli produk tersebut. Biaya investasi yang harus Anda keluarkan juga cukup besar (termasuk biaya seminar, ongkos untuk naik pangkat, atau buku dan CD mengenai MLM.

Data Perusahaan MLM Terkadang Tidak Akurat
Mungkin Anda pernah didatangi seorang member MLM dan dia sesumbar mengenai 'perusahaan MLMnya' yang mempunyai ratusan cabang di berbagai negara. Padahal, kenyataannya seringkali berbeda jauh dengan omongan tersebut. Mungkin cukup beralasan bagi anggota MLM tersebut untuk melebih-lebihkan perusahaan yang dia banggakan demi merekrut anggota baru. Tetapi, penipuan terhadap calon downline tentunya malah memperburuk citra MLM tersebut.

Produk Tidak Jelas
Inti dari kegiatan MLM bukanlah jualan produk. Jika memang MLM hanya fokus kepada penjualan produk, kenapa harus ada upline dan downline? Tidak sedikit MLM yang hanya fokus kepada perekrutan anggota (downline) baru. Meskipun MLM tersebut menjual produk, seringkali produk tersebut tidak jelas manfaat dan kualitasnya. Anggotanya sendiri pun tidak terlalu memahami kualitas produk yang dia tawarkan. Bahkan, tidak sedikit yang melebih-lebihkan kualitas produk tersebut.

Anggota MLM Suka Sesumbar
Pernah dipresentasi oleh anggota MLM? Saya pernah mengalami kejadian tersebut 3 kali. Ketika Anda mendengar orang tersebut melakukan presentasi, bisa dipastikan omongannya terlalu 'lebay'. Jika Anda tanya berapa pendapatan yang didapatkan dari MLM, orang tersebut pasti menjawabnya dengan menyebut angka yang cukup fantastis (meskipun belum tentu benar). Selain itu, mereka suka sesumbar mengenai bonus yang akan didapat dari bergabung ke suatu bisnis MLM. 'Bonus' yang ditawarkan pun beragam mulai dari mobil, kapal pesiar, atau wisata ke luar negeri. Meskipun bonus tersebut ada, tetapi syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkannya sangatlah sulit.

Anggota MLM Suka Memaksa
Inilah yang paling tidak saya suka dari anggota MLM. Jika Anda menolak untuk diajak bergabung ke bisnis tersebut, biasanya Anda akan terus dipaksa sampai mau. Bagi anggota MLM, penolakan adalah cambuk yang membuatnya semakin agresif untuk merekrut anggota baru. Jika Anda menolak dan pergi meninggalkannya, akun Facebook dan HP pasti akan dibom oleh ajakan bergabung ke MLM tersebut (pengalaman pribadi).

Tidak Jujur Saat Merekrut Anggota Baru
Jika ingin mengajak anggota baru untuk bergabung, calon upline Anda biasanya tidak langsung menyampaikan tujuannya tersebut. Biasanya, Anda akan diajak bergabung ke suatu bisnis tanpa menjelaskan bisnis tersebut secara rinci (terkesan ditutup-tutupi). Atau, Anda akan ditawari pekerjaan dengan potensi pekerjaan puluhan juta rupiah per bulan tanpa menjelaskan pekerjaan tersebut seperti apa. Setelah Anda bertemu dengan anggota MLM tersebut, barulah dia mengajak Anda bergabung ke MLM secara terang-terangan. Untuk menjaring anggota baru, MLM juga sering menggunakan seminar gratis sebagai kedok.

Cukup sekian penjelasan mengenai penyebab buruknya citra MLM di masyarakat. Jika Anda ingin menjalankan bisnis, Anda perlu selektif. Penulis sendiri bukan anggota MLM, tidak pernah bergabung di MLM manapun, dan tidak akan pernah tertarik untuk menjalankan 'bisnis' MLM.




 

BACA JUGA

HERBAL ONLINE

PENERBIT QURAN

JARINGAN IKLAN GRATIS

cara facebook,cara membuat kue,cara membuat blogger,cara membuat cake,cara photoshop,cara twitter,cara belajar,cara membuat facebook,cara membuat website,cara buat blog,cara download idm,cara membuat email,cara membuat e-mail,cara mempercepat koneksi,cara membuat mail,cara buat facebook,cara koneksi internet,cara mempercepat internet,cara buat email,cara buat e-mail,cara edit foto,cara membuat twitter,cara memasak,cara mengedit foto,cara buat blogger,cara membuat puding,cara hamil,cara buat twitter,cara edit photo,cara membuat mie,cara membuat coklat,cara mengedit photo,cara membuat bakso,cara membuat donat,cara menggambar,cara cara seks,cara seks,cara membuat animasi,cara bisnis,cara membuat video,cara bikin blog,cara edit photoshop,cara membuat aplikasi,cara membuat blogspot,cara membuat game,cara mengirim email,cara download game,cara membuat logo,cara internet gratis,cara buat web gratis

No comments:

Post a Comment